Kamis, 01 Maret 2012

Tugas Perkantoran


MANAJEMEN RUANG KANTOR

Di semua kota pencarian lebih banyak ruang kantor untuk tempat bagi suatu pabrik atau kantor yang sedang berkembang terus berlanjut. Biaya yang tinggi untuk ruang kantor tersebut, peningkatan biaya kebersihan dan pemeliharaan, dan usaha untuk menyelesaikan masalah produksi dan status pekerja melalui lingkungan kerja yang lebih baik adalah faktor-faktor yang menimbulkan motivasi untuk memberikan perhatian yang lebih besar bagi pengaturan ruang kantor.
Ruang yang tersedia untuk melakukan pekerjaan kantor merupakan “geografi” dari kantor tersebut. Sampai sekarang pengertian “tata letak kantor” biasanya digunakan untuk menggolongkan pembahasan mengenai bagaimana menggunakan ruang kantor secara efektif. Konsep yang lebih baru dengan penekanan alokasi ruang untuk pekerjaan kantor telah mengarah pada penggunaan pengertian  “manajemen ruang”  untuk menggantikan “tata letak kantor”. Untuk memahami konsep terbaru mengenai manajemen ruang, perlu diingat bahwa fungsi kantor adalah untuk mengolah informasi. Dalam kantor, informasi mengalir dalam suatu alur sebagaimana aliran bahan mentah dalam sebuah pabrik. Masing-masing memiliki rute atau jalur pengangkutan, waktu perjalanan masing-masing harus diminimumkan, dan masing-masing harus memiliki keinginan yang kuat untuk menjaga jumlah tempat kerja untuk memuat atau mengeluarkan informasi (atau bahan mentah) pada jumlah minimum tanpa mengorbankan kemudahan mendapatkan jasa atau produk tersebut. Dengan mengabaikan jenis produk (produk pabrik, produk kertas atau hanya komunikasi lisan), bagaimana ruang direncanakan dan digunakan mempengaruhi efisiensi dan produktivitas pekerja.
Semua orang harus mempertimbangkan juga kebenaran konsep kantor masa lalu sebagai pusat pelayanan dari suatu perusahaan. Robert Propst, presiden dari Herman Miller Research Corporation dan seorang Kritikus fungsi kantor yang bermutu, berpendapat bahwa tujuan kantor masa lalu adalah “untuk menyediakan satu lingkungan yang kondusif bagi individu untuk bekerja”. Kantor tersebut harus tumbuh bersama dan menjadi satu perluasan dari individu dan pekerjaan yang dilakukan individu tersebut.
Kebutuhan untuk mengatur ruang secara cermat merupakan hal penting ketika satu gedung kantor baru sedang direncanakan, satu gedung tua sedang direnovasi, atau tata letak gedung saat ini sedang dianalisa dengan tujuan akan mengurangi jumlah orang, perabotan dan peralatan. Perencanaan sebuah gedung kantor baru atau renovasi sebuah gedung lama membutuhkan satu kajian yang cermat untuk menentukan penggunaan ruang yang paling efisien. Dalam bab ini tujuan dan prinsip-prinsip manajemen ruang didiskusikan dan penerapan tata letak yang baik diuji dan digambarkan.

TUJUAN MANAJEMEN RUANG KANTOR

            Manajemen ruang kantor menyangkut penampilan fisik kantor, terutama yang berkaitan dengan disain gedung (misal : lokasi jendela, lift, dan sistem pipa air, pemanas, listrik); kebutuhan organisasi termasuk lokasi bagian-bagian kantor, fasilitas khusus seperti, pelayanan lokasi, instalasi komputer dan kebutuhan eksekutif kantor; tempat pekerjaan dilakukan; sifat dan jumlah pekerja yang saat ini bekerja sebagaimana jumlah yang direncanakan di masa depan; dan peralatan dan perabotan yang dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan yang ditetapkan.
            Manajemen ruang kantor memiliki tujuan spesifik :
  1. Untuk menyediakan ruang kantor yang cukup dan memaksimumkan penggunaannya.
  1. Untuk meyakinkan pekerja juga pelanggan dan publik umum mengenai kenyamanan dan ketenangan.
  2. Untuk mengembangkan alur kerja yang efektif dan berbiaya rendah.
  3. Untuk mendisain tempat kerja yang kondusif bagi metode kerja yang baik dan yang  sejalan dengan sistem alur kerja.
  4. Untuk mengkoordinasi penggunaan ruang dengan semua faktor-faktor lingkungan yang berkaitan (seperti : pemanas, lampu, warna dan pengatur kebisingan).
  5. Untuk mengizinkan fleksibilitas tata letak bagi pengaturan ulang tempat kerja dan untuk perluasan atau pengembangan kebutuhan ruang.
  6. Untuk mempertimbangkan secara cermat kebutuhan komunikasi antar personil kantor dengan menyediakan satu lingkungan yang bebas dari penghalang komunikasi.
  7. Untuk meninjau secara periodik semua aspek program manajemen ruang dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
Prinsip – prinsip manajemen ruang dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip ini. Subbab selanjutnya akan menggunakan tujuan-tujuan ini sebagai kerangka referensi.

FISIK KANTOR : GEOGRAFI DARI SISTEM

Perencanaan dan pengorganisasian satu program manajemen ruang yang efisien dan ekonomis, membutuhkan kajian yang cermat dan terus-menerus. Jika seseorang hanya mempertimbangkan pertumbuhan rata-rata pertahun pekerja kerah putih (pegawai kantoran)  mendekati 489,000 dari 1974 s/d 1975) dan ketersediaan ruang untuk angkatan kerja yang besar ini, besarnya masalah manajemen ruang menjadi jelas. Faktanya, pada kebanyakan perusahaan pertumbuhan personel kantor berkisar antara 4% sampai dengan 7% per tahun.
Ketika menempati gedung baru atau merenovasi gedung yang telah ada, manajemen berkesimpulan sebaiknya berkonsultasi pada perencana ruang dan penata interior yang terpercaya. Para spesialis tersebut membuat rekomendasi berdasarkan pada satu penilaian menyeluruh mengenai ekonomi, efisiensi dan faktor estetika atau penampilan. Dalam perusahaan pendekatan kelompok nomalnya dibutuhkan untuk membantu merencanakan dan menyetujui disain kantor baru. Arsitek bekerja sama dengan analis sistem, insinyur teknik industri, kepala departemen, psikolog industri dan staff hubungan industrial. Manager administrasi kantor harus memainkan peran yang jelas dalam merencanakan dan menggariskan kebutuhan alur kerja kantor.
Dalam perencanaan gedung kantor baru, secara umum ciri-ciri fisik  mendasar, seperti tiang penyangga, lift, ruang istirahat, loker, dan kafetaria dapat ditempatkan dimana mereka paling dibutuhkan. Umumnya perusahaan pindah ke lokasi baru dalam satu gedung yang sudah ada dimana ciri-ciri fisik ini harus diterima apa adanya. Perencanaan pengaturan departemen, peralatan dan alur kerja harus dikerjakan di lokasi dengan faktor-faktor yang tetap.  Pendekatan ini juga melambangkan perusahaan yang membuat perubahan dalam manajemen ruangnya dalam lokasi kantornya sekarang.
Satu teknik perencanaan proyek dengan cakupan yang luas, seperti tata letak gedung baru, menggunakan Gantt Project Planning Chart. Garis besar prinsip diagram Gantt adalah perencanaan dan pelaksanaan kerja ditunjukkan dalam ruang yang sama dalam hubungan satu sama lain dan dengan waktu. Diagram ini, dikembangan oleh Henry Laurence Gantt diawal abad ini, dipandang sebagai salah satu metode perencanaan yang paling terkenal. Diagram Gantt sederhana ditunjukkan pada Gambar 4-1, aktivitas proyek didaftar pada kolom paling kiri dari atas ke bawah dalam urutan aktivitas terencana. Pada bagian kanan judul adalah kolom yang menandakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Balok mendatar digambarkan disebelah masing-masing aktivitas, dan dibawah kolom waktu yang berkaitan,  memudahkan untuk menggambarkan tanggal permulaan perencanaan, lama, dan tanggal penyelesaian rencana. Di sebelah aktivitas pertama, balok atas menandakan waktu pelaksanaan yang direncanakan; balok kedua menunjukkan waktu pelaksanaan yang sebenarnya. Garis data vertikal menandakan bahwa proyek telah diupdate
Teknik perencanaan dengan cakupan yang luas lain, seperti Metode Jalur Kritis (CPM) dan Teknik Review dan Evaluasi Program (PERT) didiskusikan pada Bab 23.

KEBUTUHAN ORGANISASI DALAM MANAJEMEN RUANG

Organisasi sebuah kantor biasanya mempengaruhi tata letaknya. Dalam banyak perusahaan besar, seperti farmasi, bahan kimia industri, bahan kimia pertanian,  lokasi pabrik dan kantor terpisah. Perusahaan-perusahaan ini memiliki kantor cabang yang tersebar secara geografis. Mungkin jenis organisasi yang paling umum, terutama untuk kantor kecil, adalah satu rencana departemen yang diatur menurut fungsi pembelian, pemasaran, akuntansi, kredit dan pelayanan administratif.

Menganalisa Kebutuhan Ruang

Dalam penganalisaan dan perencanaan pemanfaatan terbaik ruang kantor, faktor-faktor berikut harus dipertimbangkan: adanya hubungan antar departemen, jumlah pegawai pada masing-masing departemen, jenis dan alur pekerjaan pengolahan informasi, dan kebutuhan untuk kantor pribadi. Satu prinsip dasar yang harus diamati – rencana ruang harus mengikuti alur kerja atau fungsi kerja bukan mengikuti pilihan personel atau pertimbangan estetika saja.
Penganalisaan kebutuhan personel dan ruang dijadwalkan dalam interval yang teratur, formulir seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 4-2 dapat digunakan. Jumlah personel yang dibutuhkan dalam setiap macam ruang kantor diperkirakan, bersama kaki persegi untuk setiap pusat kerja khusus dan area penyimpanan. Pedoman ruang, sebagaimana yang akan disampaikan selanjutnya dalam bab ini, digunakan untuk menentukan jumlah kaki persegi yang ditetapkan untuk setiap macam kerja kantor yang dibutuhkan. Dengan menambahkan suatu persentase tertentu ruang untuk lorong, jumlah total kaki persegi yang dibutuhkan untuk departemen atau pusat biaya dapat ditentukan. Setelah setiap kepala departemen melakukan analisis tahunan ini, bisa juga sebagai bagian dari persiapan anggaran, satu ringkasan dari semua analisa dapat dibuat untuk mengarahkan perusahaan dalam memperkirakan jumlah total ruang yang dibutuhkan dimasa yang akan datang.

Aliran Kerja

Dalam sebuah kantor, aliran kerja adalah perpindahan informasi dari atasan kepada bawahan atau antar pekerja pada tataran yang sama. Tata letak yang optimal muncul secara perlahan dari suatu analisa aliran informasi secara intensif. Terkait didalamnya adalah sebuah kajian mengenai pembagian kerja, sifat dan frekwensi dokumen pengolahan informasi, dan penyebaran informasi dalam dan diluar perusahaan. Frekwensi dan jumlah dokumen yang diproses, jumlah tempat kerja terkait, dan total siklus waktu dari setiap proses harus diukur.
            Banyak fungsi kantor berkaitan dengan satu (sumber) dokumen kunci yang berisi informasi dasar, dan kebanyakan catatan lain adalah bagian dari dokumen kunci. Dalam suatu perusahaan asuransi dokumen ini adalah permohonan asuransi, dalam suatu perusahaan jasa dokumen ini adalah surat lamaran kerja; dan dalam toko grosir dokumen ini adalah pesanan konsumen. Dalam kajian aliran informasi, penting untuk melacak pergerakan dari setiap (set) dokumen kunci sejak dokumen masuk kantor sampai selesai diproses. Dari kajian ini aliran kerja (bersama dengan fungsi terkait) dapat digambarkan, dan dengan cara ini seluruh fungsi kantor dapat dipetakan. Karena proses ini terjadi terutama diantara orang-orang, perhatian utama harus diberikan pada tata letak setiap tempat kerja dalam keseluruhan aliran kerja. Namun, komputer dan alat pengolahan data lain membantu pekerja untuk meningkatkan pertukaran informasi. Interaksi antar semua komponen terkait harus dipertimbangkan dalam suatu usaha untuk menciptakan suatu pusat pengolahan data sebenarnya.
            Mungkin metode analisa aliran informasi dan komunikasi yang paling umum adalah pengujian diagram organisasi. Dalam diagram yang digambarkan dalam Gambar 4-3 hal. 78, organisasi dilukiskan sebagai sebuah matrik. Komunikasi paling sering, ditunjukkan oleh garis tebal umumnya adalah saluran tidak resmi, sebagaimana telah dibahas dalam Bab 3. Saluran komunikasi ini tidak ditunjukkan secara formal pada diagram organisasi tetapi harus diperlihatkan melalui sistem kajian aliran informasi. Pembicaraan program perencanaan ruang biasanya dilakukan dengan menanyakan “siapa berkomunikasi dengan siapa” Gambar 4-3 menunjukkan seorang top eksekutif (seperti: Presiden Direktur), satu garis bawahan dengan tiga wakil presiden direktur, diikuti enam posisi selevel, mungkin bagian supevisi. Informasi mengalir dari dan ke setiap kotak. Suatu proses pertukaran informasi tersembunyi harus diidentifikasi agar satu program manajemen ruang yang baik dapat dibuat.
            Ketika aliran kerja kantor dianalisa efisiensinya, akan ditemukan bahwa aliran tersebut paling efektif jika ia berlangsung secara kontinu – maksudnya, perhentian penyimpanan tidak teratur dihilangkan. Oleh karena itu, waktu pengolahan di setiap tempat kerja harus diidentifikasi dan diuji, waktu perjalanan antar tempat kerja dihapuskan atau dikurangi, dan waktu penyimpanan harus diturunkan, jika tidak dihilangkan. Diskusi yang lebih luas mengenai aliran kerja dan efisiensi kerja dapat dilihat pada Bab 17.

Perencanaan Ruang Berdasarkan Fungsi

            Walaupun komputer dan metode pengolahan otomatis lainnya telah menyebabkan perubahan dalam pola organisasi, unit organisasi dasar dengan fungsi tertentu tetaplah departemen. Ciri-ciri tata letak departemen konvensional adalah grup tertutup dan dinding penghalang yang secara seragam menutupi ruang. Kritik terhadap gaya tata letak ini adalah bahwa hal ini mencegah atau menghalangi interaksi dan komunikasi dan menghilangkan keberadaan aliran kerja antar departemen. Untuk mengatasi kritik terhadap perencanaan tata letak konvensional ini – satu konsep baru –  disain ulang kantor lahir. Masing-masing gaya tata letak digambarkan pada paragraf-paragraf di bawah ini.
            Departemen. Departemen harus diatur sehingga aliran kerja berlangsung secara kontinu dan melalui sedikit orang. Perencanaan ruang pasti memerlukan satu kajian sistem dan prosedur kantor, pengaturan perabotan dan peralatan, serta personel.
            Sejumlah prinsip harus diikuti dengan penyediaan satu tata letak departemen. Departemen dengan kontak yang tetap atau sering dengan publik harus ditempatkan dekat dengan area resepsionis atau memiliki akses langsung dengan koridor dengan tujuan untuk meminimalkan lalulintas di area kerja terbuka. Sebagai contoh departemen  personalia dan pembelian memiliki kontak yang sering dengan perwakilan bisnis luar dan harus ditempatkan dekat area resepsionis. Departemen operasional, seperti penjualan, harus berada dekat dengan area eksekutip dan administrasi, sebaliknya departemen pengawasan mungkin berada jauh dari area eksekutif.
            Gambaran berikut dan Gambar 4-4 menunjukkan bagaimana departemen ditempatkan dalam satu tata letak konvensional :
  1. Ruang Eksekutif. Area ini diisolasi disalah satu ujung kantor untuk memaksimalkan privasi. Catat bahwa ruang ini independen dan memiliki akses koridor tersendiri dan terletak dekat lobbynya.
  2. Departemen Personalia dan Kantor. Sebagai tambahan sebagai yang berwenang terhadap “tata usaha” departemen ini membuat formulir dan melakukan wawancara dan mengatur pegawai. Karena departemen ini memiliki lalulintas yang sibuk dengan bagian lain, letaknya dekat dengan area resepsionis. Karena kiriman surat, surat lamaran kerja, dan pegawai dengan masalah pribadi disalurkan ke departemen ini, letaknya dekat area pelayanan.
  1. Departemen Penjualan. Ruang ini juga relatif independen, dekat dengan ruang pertemuan untuk rapat penjualan, dan untuk ruang untuk manajernya memiliki cukup jendela, dan ruang ini memiliki akses ke koridor sendiri yang dekat dengan ruang eksekutif.
  2. Departemen Pembelian. Bagian ini memiliki kontak yang sering dengan manajer penjualan. Dikarenakan lalulintas luar yang besar, ruang ini juga memiliki akses ke koridor sendiri menuju area resepsionis. Departemen ini sering menggunakan fasilitas penduplikatan. Lalulintas departemen melapor kepada Direktur Pembelian.
  3. Departemen Akuntansi. Catat bahwa area ini disediakan dengan jumlah jendela maksimum untuk pegawai yang melakukan pekerjaan tertutup dan membosankan. Berbatasan dengan pusat pengolahan data, departemen akuntansi menggunakan sedikitnya setengah dari jasa pusat pengolahan data. Ada ruang khusus untuk lemari penyimpanannya, sering dan secara esklusif sering digunakan, dan ruang ini relatif terisolasi untuk meminimumkan gangguan. Berlokasi di tempat paling ujung di kantor, departemen ini memiliki kontak paling sedikit dengan departemen lain.
  4. Pengawas. Seorang eksekutif penting, pengawas diberikan ruang di salah satu sudut kantor. Biasanya, eksekutif ini berwenang terhadap pelaksanaan akuntansi dan pengolahan data dan mengawasi manajer kantor dan personalia. Karena pengawas memiliki kontak yang dekat dengan  “pembuat keputusan”  dari ruang eksekutif, penting letaknya dekat dengan departemen dimana ia memberikan laporan.
Tata ulang Kantor.  Konsep perencanaan ruang berdasarkan Tata ulang kantor bermula di Jerman, disana disebut Bürolandschaft. Tata ulang kantor, juga disebut sebagai perencanaan terbuka atau aliran bebas, menggabungkan semua faktor fungsional, perilaku, dan teknis untuk menentukan tata letak pusat kerja individu, kelompok atau departemen. Tata letak ini diilustrasikan pada Gambar 4-5, memiliki ciri-ciri ruang terbuka, bebas dari dinding konvensional dan koridor. Tempat kerja ditempatkan dengan mengatur kembali elemen yang dapat dipindah-pindahkan seperti, meja, kursi, sekat, rak buku, arsip, dan pot bunga tanpa merubah instalasi tetap (lampu, ac, partisi, atau karpet). Masing-masing kelompok individu dalam tempat kerja diatur, tanpa mempertimbangkan jendela atau kendala konvensional lainnya, dengan cara yang tidak seragam yang diatur oleh jalur alami dari aliran kerja dan komunikasi.
            Karena tata ulang kantor adalah model perencanaan terbuka secara luas, secara umum tidak ada kantor pribadi. Privasi disediakan menggunakan tanaman dan sekat kedap suara dan dapat dipindah-pindah. Pangkat pegawai ditentukan lebih karena penugasan kerja mereka bukan tempat kerja mereka. Eksekutif eselon yang lebih tinggi mungkin memiliki ruang kerja yang lebih besar, meja dengan warna berbeda dan mungkin meja putar; tetapi, selain hal ini, hanya sedikit tanda rangking yang terlihat.
            Perencanaan terbuka menyediakan fleksibilitas tata letak yang berubah mengikuti perubahan kerja. Sebagai contoh, ketika satu grup proyek dibentuk untuk menangani masalah tertentu, tim dapat diatur dalam satu tata letak terbuka tetapi berkelompok. Ketika kerja mereka selesai, tim bubar, dan sekat penutup yang terdiri dari partisi, sekat, dan tanaman dapat diatur kembali dengan mudah ketika tim baru dengan masalah baru dibentuk. Dalam setiap sekatan, penghalang komunikasi dipindahkan dan masalah lingkungan seperti pemanas, pengatur suhu, dan pencahayaan diminimalkan.
Dalam perencanaan terbuka jumlah ruang yang dapat digunakan, digambarkan sebagai suatu persentase dari keseluruhan ruang yang tersedia, lebih besar dibandingkan dengan baris demi baris dari kisi-kisi tata letak konvensional. Dalam Tata ulang kantor ruang yang dapat digunakan berkisar 80% sampai dengan 90%. Sebagai contoh, dalam tata ulang kantor Montgomery Ward di Chicago, dari 606.500 kaki persegi total lantai ruang kantor yang tersedia, 87% atau 526.000 kaki persegi, tersedia sebagai ruang yang dapat digunakan. Dalam Tata ulang kantor Gedung Jasa Administrasi Universitas Purdue, rasio bersih ruang yang dapat dimanfaatkan dibanding total ruang adalah 79% atau sekitar 15% sampai 20% lebih tinggi daripada gedung konvensional. Universitas menggangap peningkatan penggunaan ruang ekivalen dengan  penghematan 1 juta dollar biaya konstruksi.
Untuk menentukan berapa besar jumlah penghematan dari perencanaan terbuka, biaya harus dibandingkan atas dasar per tempat kerja dengan perencanaan kantor konvensional. Atas dasar peningkatan biaya pengkarpetan, kontrol akustik, dan kontrol lingkungan lain yang mengikuti tata ulang kantor, pengguna perencanaan terbuka menyatakan bahwa lebih hemat. Sebagai contoh, John Hancock di Boston, dalam menata ulang kantor pusat mereka seluas 2 juta kaki persegi, menghitung penghematan ruang 8% perorang, atau jika diuangkan bernilai sekitar total penghematan sejumlah 300.000 dollar. Di Du Pont, Wilmington, Delaware, penataan ulang kantor selesai diatur ulang dalam dua hari dengan biaya 36 sen per kaki persegi sebagai perbandingan dengan menggunakan tata letak konvensional biayanya 4,5 dollar per kaki persegi. Di Pelabuhan New York, penataan ulang memungkinkan perencana untuk menyediakan tempat kerja yang ditata ulang dengan biaya 360 dollar masing-masing bandingkan dengan kantor pribadi biayanya. 1.000 dollar per tempat kerja.

PERENCANAAN RUANG DALAM PUSAT KERJA FUNGSIONAL

Bertahun-tahun gambaran tradisional kantor berpusat disekitar meja. Salah satu jenis perabotan ini telah melayani sebagai alas kerja, pusat penyimpanan, dan bantuan untuk diskusi dan penyuluhan. Sekarang, ahli ruang telah mempelajari secara intensif pekerjaan kantor dan telah mengembangkan konsep dan teori baru yang melemahkan gambaran suci mengenai kantor yang berpusat pada meja. Ditandai perubahan peralatan kantor dengan perkembangan alat hitung, penggunaan mikrofilm, mesin fotokopi berkecepatan tinggi, dan peralatan komunikasi baru yang menyediakan informasi suara, grafis, digital dan tulisan, perencanaan ruang dan pola arus kerja membuat kegunaan fasilitas menjadi lebih baik. Subbab ini membahas konsep ruang baru yang dibuat berkaitan dengan ide mengenai pusat kerja di kantor.

Konsep Pusat Kerja

            Kantor adalah ruang berfikir. Pegawai harus ditempatkan di lokasi strategis untuk berfikir –yaitu, untuk berurusan dengan informasi dari pengumpulan sampai pengirimannya. Dalam pengertian lain kantor dapat dianggap sebagai tempat dimana situasi kerja  atau tugas dibuat. Berkaitan dengan pandangan ini pengakuan bahwa kebanyakan pekerjaan di kantor berfokus pada informasi. Faktanya, ilmuwan prilaku menekankan bahwa produktivitas dan moral yang lebih baik dapat diharapkan jika perencanaan ruang membuat kelonggaran yang cukup bagi percakapan biasa.
            Unit dasar perencanaan ruang kantor adalah tempat kerja individu atau pusat kerja dimana setiap pekerja mengerjakan bagian tanggung jawab yang dibebankan. Ketika semua tempat kerja digabungkan, baik secara departemen maupun dalam pengertian fungsional lainnya, total tempat kerja atau pusat kerja kelompok adalah hasil. Mempertimbangkan konsep pusat kerja individu maupun kelompok penting untuk mencapai penggunaan optimal ruang kantor.
            Pusat Kerja Individu. Pada kebanyakan pekerjaan kantor peralatan dan perabotan dasar tertentu di setiap tempat kerja telah ditentukan. Peralatan seperti meja sebagai alas kerja dan tempat menyimpan hasil kerja, alat hitung dan rak, arsip, mesin, tempat duduk  normalnya dibutuhkan oleh setiap pekerja.  Dengan pengecualian pada kantor dengan pekerja tunggal, setiap kantor harus didisain sehingga bergabung dengan tempat kerja lain dalam lingkungan kerja secara keseluruhan.
            Pusat Kerja Kelompok. Tak satupun tempat kerja ada oleh dan untuk dirinya sendiri; sebaliknya ia berjalan sebagai salah satu bagian dari grup kerja yang lebih besar dalam rangka mencapai tujuan grup tersebut. Semua pusat kerja, harus direncanakan penggunaan ruangnya dan dikoordinasikan agar cocok dalam lingkungan kerja keseluruhan. Sebuah contoh lingkungan kerja yang demikian diilustrasikan dalam Gambar 4.6
            Sebuah departemen adalah lingkungan kerja yang khas bagi kelompok pekerja. Sebagai contoh, semua ahli dalam menyewa, mengetes, menilai dan melatih kerja ditempatkan dalam departemen atau divisi personalia. Setiap tugas kerja yang kompleks dan pusat kerja dimana tugas ini diselesaikan harus direncanakan dan ditempatkan sehingga mereka menghubungkan kebutuhan keseluruhan fungsi pegawai departemen tersebut.
            Tanggung jawab manajer administrasi kantor termasuk mengkoordinasi semua pusat kerja ke dalam satu susunan yang mempermudah penggabungan kelompok kerja dari semua individu pegawai. Dalam memutuskan bagaimana cara terbaik untuk menggunakan ruang yang tersedia manajer kantor memiliki sejumlah pilihan. Perhatian utama manajer adalah persoalan apakah akan mendisain area kantor umum yang besar atau pribadi, atau keduanya, dan bagaimana mengurus pusat kerja khusus yang biasanya muncul di kebanyakan perusahaan.

Kantor Pribadi atau Umum

            Selama bertahun-tahun kantor pribadi telah dianggap secara luas sebagai satu simbol status paling penting dari seorang eksekutif yang sukses. Sekarang meningkatnya biaya ruang kantor dan meningkatnya popularitas penataan ulang kantor menyebabkan manajer kantor mengkaji sejumlah faktor sebelum memutuskan apakah akan mendisain kantor pribadi atau kantor umum, kantor terbuka bagi para pekerja.
            Manajemen harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan menggunakan kantor pribadi. Alasan yang biasanya diberikan untuk menyediakan kantor pribadi: (1) mereka menciptakan gengsi bagi top manajemen, kepala departemen, staff level atas di mata pekerja dan pengunjung; (2) sifat pekerjaan yang dilakukan, seperti penelitian, perencanaan, dan penyiapan laporan keuangan; dan (2) pekerjaan, seperti pemograman komputer, membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi. Disisi lain, kantor pribadi menggunakan secara efisien sekitar 50% ruang dialokasikan untuknya dan oleh karena itu merupakan metode yang mahal untuk penyediaan peralatan, seperti pemanas, penerangan, dan pengatur suhu. Kantor pribadi relatif tidak fleksibel, disebabkan pemisah ruangnya permanen dan mahal dan sulit untuk dipindahkan; mengakibatkan penghalang bagi pengawasan pegawai karena supervisor terpisah dari pegawai; dan membuat penghalang yang berubah-ubah untuk komunikasi lisan di kantor.
            Partisi dan sekat yang bisa dipindah-pindah dapat digunakan untuk menyediakan sejumlah privasi dalam kerja tanpa kekurangan seperti pada kantor pribadi. Fungsi pembagian memenuhi kebutuhan bagi pekerja yang membutuhkan privasi kerja dan menyediakan fleksibitas yang dibutuhkan untuk menata ulang tempat kerja ketika pola kerja berubah.
            Di sejumlah gedung perkantoran jumlah kantor pribadi menurun disebabkan kantor umum besar yang diatur oleh bay. Sebuah bay adalah unit ruang lantai digunakan untuk tujuan pengawasan. Ukurannya berkisar antara 300 sampai dengan 450 kaki persegi. Bay dapat dipisahkan oleh garis yang digambarkan pada lantai atau dengan dukungan dari langit-langit ke lantai, atau hanya ditunjukkan dalam cetak biru. Jenis dari pekerjaan sebagaimana jenis peralatan kantor sering kali dipisahkan dalam kantor dengan pengertian bay. Bersamaan dengan penggunaan bay dalam area yang luas, ruang konferensi dapat disediakan untuk digunakan eksekutif yang seringkali membutuhkan privasi. Bagaimanapun eksekutif papan atas akan selalu terus membutuhkan dan memilih kantor pribadi.
Pusat Kerja Khusus
Banyak perusahaan besar telah mengembangkan pusat kerja yang berbeda dari pusat kerja pada umumnya. Tiga macam pusat kerja khusus yang sering ditemukan: pusat penerimaan, pusat pelayanan referensi (sering disebut perpustakaan) dan pusat pengolahan data.
Pusat Penerimaan. Pusat Penerimaan bekerja tidak hanya untuk mempromosikan efisiensi dalam pelaksanaan kantor tetapi juga sebagai media promosi dari perusahaan. Maka, area ini harus ditata dengan baik dan teratur, karena pengunjung mendapatkan kesan pertama mengenai perusahaan ketika mereka masuk ke pusat penerimaan. Pusat ini – sebagai bab pembuka dari biografi perusahaan – harus menggambarkan keramahan, terpercaya, dan efisiensi.
Pusat penerimaan harus ditempatkan di sebuah area dimana pengunjung tidak dapat melihat kantor utama dengan tujuan untuk mencegah gangguan terhadap kerja, disebabkan perhatian pekerja sering terganggu oleh arus pengunjung.  Dalam merencanakan satu pusat penerimaan, sedikitnya 10 kaki persegi harus dialokasikan untuk setiap pengunjung; oleh karena itu, ukuran tersebut ditentukan berdasarkan jumlah maksimum pengunjung yang diharapkan dalam satu waktu.
Bahan bacaan harus disediakan bagi pengunjung, yang mungkin harus menunggu sampai orang yang mereka ingin temui menerima mereka. Maka dapat diasumsikan bahwa banyak pengunjung tertarik pada sejumlah produk atau jasa dari perusahaan tersebut, sering sejumlah literatur atau display dari hal ini disediakan, penerangan harus cukup bagi kenyamanan membaca.
Pusat Pelayanan Referensi. Untuk mendorong pegawainya mengetahui dengan baik mengenai topik umum dan khusus, banyak perusahaan telah mendirikan perpustakaan atau pusat pelayanan referensi. Dalam merencanakan ruang untuk pelayanan referensi, sejumlah perusahaan mendisain area untuk mengerjakan fungsi ganda – untuk bekerja sebagai area referensi dan untuk menggunakan rak buku sebagai pembagi ruang.
Bisnis juga menjaga perpustakaan khusus sebagai unit jasa penggambaran yang menyediakan pengetahuan dan pengalaman apapun yang dapat diakumulasi untuk kegiatan organisasi selanjutnya. Oleh karena itu, perpustakaan khusus merupakan biro informasi, dengan jumlah buku referensi, buku pegangan teknis dan publikasi mengenai bidang khusus perusahaan lainnya secara terbatas.
Sebelum memutuskan apakah sebuah pusat pelayanan referensi memungkinkan, pertanyaan berikut perlu dijawab :
  1. Berapa banyak penelitian telah dilakukan oleh eksekutif dan ilmuwan perusahaan tidak penting karena orang lain telah melakukannya?
    1. Ketika seseorang ditugaskan untuk meneliti pasar, hubungan masyarakat, berapa banyak waktu yang harus dikeluarkan pada penelitian pendahuluan?
    2. Seberapa sering eksekutif yunior dan sekretaris dikirimkan untuk “meneliti sesuatu” dalam perpustakaan setempat? Seberapa lama hal itu dilakukan?
    3. Berapa harga dari pendistribusian sejumlah besar laporan bisnis periodik dan jarang digunakan?
    4. Berapa banyak waktu dan uang yang eksekutif beri untuk menelepon seluruh negara untuk mencari informasi sebelum membuat keputusan penting
Sebuah perusahaan dapat meminta bantuan dalam membuat pusat pelayanan referensinya dengan menghubungi Asosiasi Perpustakaan Khusus, yang akan menyediakan seorang konsultan perpustakaan gratis (selain biaya perjalanan), jika kunjungan dilakukan hanya dalam sehari. Konsultan akan mensurvey fasilitas perusahaan yang ada dan menawarkan rekomendasi biaya, teknik, ruang dan kebutuhan peralatan, dan kebutuhan staff. Asosiasi juga menyediakan satu daftar konsultan profesional yang berpengalaman dalam bidang subyek perusahaan sehingga perusahaan dapat memilih konsultannya sendiri, menentukan lamanya periode konsultasi dan menyetujui biaya konsultasi tersebut.
            Pusat Pengolahan Data. Banyak manajer administrasi kantor dihadapkan dengan masalah pendisainan dan pembangunan fasilitas untuk menangani kebutuhan ruang bagi staf pengolahan data. Komputer dan peralatan pendukungnya membutuhkan lingkungan yang terkontrol dengan baik jika mereka ingin beroperasi pada tingkat efisiensi yang optimal. Sebuah pusat komputer diilustrasikan pada Gambar 4-7. Karena biaya dan kompleksitas berskala besar dari komputer, penginstalasiannya membutuhkan perencanaan matang. Walaupun lokasi dan ukuran dari pusat komputer akan sangat dipengaruhi oleh sistem komputer yang sedang dipasang, pertimbangan harus diberikan terhadap faktor-faktor berikut: aliran pekerjaan dalam perusahaan; lokasi area pendukung; seperti ruang surat, ruang suplai dan area perawatan; ketersediaan pengatur suhu, listrik, pemadam kebakaran, dan peralatan penting lain; dan rencana pengembangan ke depan.
            Jika pusat komputer ditempatkan di gedung dengan banyak tingkat, ruangan diatas pusat komputer harus kedap air sehingga dapat mencegah kemungkinan kebocoran air yang dapat merusak peralatan. Biasanya lantai basemen dihindarkan sebagai tempat pusat komputer karena kelembaban dan kemungkinan banjir akibat cuaca atau kebocoran pipa air. Tidak mudah terbakar, dinding, lantai, langit-langit tahan api harus digunakan dalam pembangunan pusat komputer untuk memisahkan dari bagian gedung lain. Lantai harus kuat, karena sistem komputer skala sedang dan besar menghasilkan berat 100 sampai dengan 250 pons per kaki persegi.
            Salah satu elemen terpenting yang harus dipertimbangkan dalam pusat komputer adalah pengaturan suhu dan kelembaban. Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan komponen komputer, dan suhu yang terlalu rendah dapat menyebabkan pengembunan komponen elektronik. Untuk kebanyakan sistem komputer suhu yang paling ideal adalah antara 650 dan 75F. Kelembaban yang terlalu tinggi dalam pusat komputer dapat merusak  proses pita dan disket magnetik, pita kertas dan pembaca kartu dan pita, sehingga menyebabkan mereka lengket dan rusak.  Kelembaban yang dianjurkan antara 40% sampai dengan 60%. Walaupun kebanyakan komputer dan unit pita magnetik memiliki filter debu, perawatan harus dilakukan untuk menjaga komputer dari debu, asap dan partikel lain yang memberikan efek jelek pada sistem komputer.
            Dalam merencanakan tempat untuk pusat komputer faktor penting lain yang harus dipertimbangkan adalah instalasi listrik. Pengaturan kabel harus diukur terhadap sistem yang sedang dipasang dan harus mengikuti spesifikasi pabrik. Kecuali persediaan yang cermat dibuat untuk kebutuhan kabel yang tepat, mungkin perlu dilakukan pemasangan kabel kembali yang mahal di area tersebut atau melakukan perubahan sistem kabel dalam peralatan. Jika terminal untuk minikomputer di tempatkan di departemen lain untuk langsung masuk ke sumber data, persediaan untuk pemasangan kabel khusus di lokasi ini harus dipertimbangkan juga.
            Sistem komputer sangat rentan, dan down time akan sangat mahal. Oleh karena itu, sebelum tata letak pusat komputer, perencanaan pra instalasi yang matang harus dilakukan dengan manajer pengolahan data. Dalam merencanakan dan melaksanakan pemasangan komputer, manajer administrasi kantor harus dijelaskan dengan baik untuk bekerja penuh dan juga dari bantuan ahli dari perusahaan pembuat komputer dan perwakilan dagangnya dan konsultan dari luar jika diperlukan.
PRINSIP MANAJEMEN RUANG
            Dalam bab ini perhatian diberikan untuk tata letak sebagai faktor kunci untuk mencapai efisiensi kantor. Karena, tata letak dapat dianggap sebagai satu bagian komponen dari sistem dan prosedur kantor. Komponen lain dari sistem kantor adalah metode dan rutinitas kerja, pegawai juga perabotan dan peralatan.


Pedoman Ruang Untuk Kerja Yang Efisien
            Pedoman ruang berikut akan membantu manajer administrasi kantor dalam mencapai efisiensi kerja. Kajian yang lebih intensif dari sistem dan prosedur kerja dimuat pada bab 17.
  1. Untuk mengurangi garis komunikasi dan transportasi menjadi minimum, satu garis lurus informasi lebih dianjurkan (formulir, catatan, laporan, dst) dibandingkan dengan garis zigzag
    1. Ruang terbuka yang luas lebih baik daripada ruang kecil dengan pola area yang sama. Pengawasan dan kontrol dapat dilaksanakan dengan mudah, komunikasi antar individu pegawai lebih langsung,  dan pencahayaan dan ventilasi yang baik lebih mungkin.
    2. Partisi, sekat dan tanaman yang dapat dipindah harus digunakan sebagai alternatif kantor pribadi dibanding dengan dinding yang tetap.
    3. Ruang harus dibicarakan sebanyak mungkin tanpa membatasi individu dipusat kerja. Banyak uang yang dapat dihemat dengan membuat fungsi ruang yang lebih baik, terutama bahwa ruang diatas meja.
    4. Kantor yang membutuhkan kontak yang signifikan dengan masyarakat (seperti departemen pembelian, penjualan, dan personalia) harus ditempatkan di tempat yang dapat diakses masyarakat. Kantor yang membutuhkan kerahasiaan kerja atau privasi (seperti departemen akuntansi, pemograman komputer, penelitian dan pengembangan) harus dipindahkan jauh dari akses masyarakat.
    5. Alokasi ruang harus didasarkan pada aliran kerja utama yang berfungsi disekitar sumber dokumen seperti, perintah pembelian, kartu waktu, dan invoice penjualan. Hal ini berakibat bahwa departemen yang sering berkomunikasi dengan departemen lain harus ditempatkan berdekatan satu sama lain. Contoh dari hubungan ini adalah antara departemen personalia dan penggajian. Pegawai yang sering berkomunikasi dengan departemen lain harus ditempatkan sedekat mungkin dengan departemen tersebut.
    6. Kebutuhan kerja dimasa yang akan datang harus diramalkan dalam hubungan dengan proyeksi volume penjualan. Satu pedoman yang digunakan dalam peramalan itu adalah pertumbuhan rata-rata volume kerja kantor setelah beberapa tahun tumbuh.
Faktor penerangan, ventilasi, tingkat kebisingan, dekorasi ruang juga harus dipertimbangkan dalam merencanakan tata letak karena pengaruh mereka terhadap efisiensi pekerja, didiskusikan pada Bab 6.
Petunjuk Ruang untuk Personil
            Jumlah pegawai yang akan ditempatkan di suatu area tertentu sekarang dan dimasa yang akan datang mempunyai pengaruh pada jumlah ruang yang akan digunakan. Karena begitu banyak variabel dalam alokasi ruang pada kantor, menyulitkan untuk menetapkan standar kebutuhan ruang. Kantor pribadi milik perorangan dapat bervariasi antara 200 sampai dengan 600 kaki persegi, sementara kantor terbuka mungkin hanya membutuhkan 70 sampai 100 kaki persegi masing-masingnya. Sebagai tambahan kelonggaran harus dibuat untuk ruang yang dipilih sebagai pusat penerimaan, ruang display, ruang duduk pegawai. Sulit untuk menghitung rata-rata jumlah ruang yang dibutuhkan untuk setiap pegawai. Hal terbaik yang dapat dicapai dalam membuat standar ruang adalah pada kelompok pegawai dan menetapkan pedoman minimum dan maksimum untuk setiap kelompok, sebagai  berikut :
  1. Kantor pribadi berkisar antara 600 kaki persegi untuk eksekutif senior dan 200 kaki persegi untuk asisten yunior, dan 75 s/d 100 kaki persegi untuk ruang kerja dalam ruang kantor terbuka
  2. Dalam rencana pengaturan ruang tradisional, kantor umum memiliki 80 sampai dengan 100 kaki persegi per tempat kerja dalam departemen yang lebih kecil, atau dalam unit dimana ada personel level atas non eksekutif, atau dimana lalulintas pengunjung sedang padat. Dalam area kerja klerikal yang besar, kelonggaran dapat dikurangi menjadi 40 sampai dengan 80 kaki persegi per tempat kerja
  3. Dalam penataan ulang kantor tujuannya adalah merencanakan kantor dengan area tunggal dengan luas paling tidak 100 kali 100 kaki, untuk 80 sampai 100 pegawai. Dan dinding interior harus sesedikit mungkin
  4. Lorong dan koridor mungkin akan dibutuhkan 10% s/d 15% dari total area kantor pribadi dan umum.
  5. Ruang konferensi dan direksi membutuhkan 25 kaki persegi untuk setiap orang  untuk ruang penempatan sampai 30 orang dan 8 kaki persegi perorang untuk area penempatan 30 sampai 200 orang.
  6. Pusat arsip membutuhkan 6 kaki persegi per kabinet ukuran kuarto dan sekitar 7 kaki persegi untuk kabinet ukuran folio.
  7. Ruang penyimpanan jas diberi kelonggaran raugan sekitar 1,5 kaki persegi perorang  untuk dua baris rak dengan satu lorong diantaranya
  8. Papan telepon membutuhkan 50 kaki persegi untuk peralatan dasar per posisi operator
Petunjuk Ruang untuk Perabotan dan Peralatan
            Penempatan perabotan dan peralatan membutuhkan satu daftar jumlah, gambaran, dan ukuran masing-masing perabotan dan peralatan. Dalam penempatan perabotan dan peralatan, pedoman dalam Gambar 4-8, pada halaman 90-92, dapat digunakan.
KAJIAN RUANG KANTOR
            Pentingnya membuat rencana kantor dan merevisi tata letak dikenal tidak hanya oleh manajer administrasi kantor namun juga oleh perusahaan penyedia peralatan kantor. Ada sejumlah metode dimana kajian ruang dapat dilakukan. Semuanya biasanya didasarkan pada perencanaan lantai, digambarkan berdasarkan keumuman atau skala metrik, ketersediaan ruang kantor. Lebih dari 10 sampai 15 tahun perusahaan penyedia peralatan kantor demikian pula manajer kantor akan sangat khawatir berkenaan perubahan sistem Inggris menjadi sistem pengukuran metrik.
Sistem Metrik Dalam Perencanaan Ruang.
            Sistem Metrik Internasional (SI) adalah bahasa pengukuran di hampir semua negara di dunia. Di konsep di Perancis selama Revolusi Perancis, sistem metrik berkembang tidak memuaskan dengan kurang seragamnya sistem pengukuran Eropa. Sistem metrik terdiri dari tujuh unit dasar perhitungan, sebagaimana ditunjukkan Gambar 4-9.
            Nama masing-masing unit metrik terdiri dari unit dasar dan satu awalan. Kilo artinya 1,000 : maka satu kilogram sama dengan 1000 gram. Centiberarti seperseratus. Maka satu sentimeter adalah seperseratus meter dan satu sentigram adalah seperseratus gram.
            Basis desimal dari sistem metrik adalah ciri paling penting, karena unit pengukuran manapun selalu berkaitan dengan perkalian sepuluh. Ada 10 milimeter dalam 1 sentimeter, 100 sentimeter dalam 1 meter dan 100 meter dalam 1 kilometer. Basis desimal melakukan konversi dari satu unit ukuran panjang ke unit panjang lain yang lebih sederhana. Untuk kali dan bagi, seseorang hanya menggerakkan titik desimal kekiri atau kekanan. Contoh, untuk menghitung jumlah meter dalam 75 kilometer, kalikan 1000 dengan memindahkan titik desimal tiga tempat ke kanan – 75,000 meter. Untuk menghitung angka kilometer dari 4,397 meter, bagi dengan 1000 dengan menggerakkan titik desimal  tiga tempat ke kiri – 4.397 kilometer. Tabel perkalian dan ekivalen diringkas pada Gambar 4-10 ditunjukkan dibagian atas halaman 94.
            Amerika Serikat adalah satu-satunya negara industri di dunia yang tidak menggunakan sistem metrik atau melakukan perubahan resmi. Namun demikian banyak perusahaan multinasional AS – perusahaan yang berproduksi di negara lain dan di AS – telah menggunakan sistem metrik dan standar Amerika Serikat selama bertahun-tahun. “Dimensi ganda” ini menjamin bahwa semua tata letak, cetak biru, mesin, dan suku cadang dikalibrasi dalam sistem metrik dan standar Amerika Serikat. Legislasi telah dijalani untuk meminta Amerika Serikat untuk merencanakan konversi ke sistem metrik dalam waktu yang tidak ditentukan. Berdasarkan Perjanjian Konversi Metrik tahun 1975 satu Badan Konversi Metrik akan mensinkronkan konversi sukarela oleh bisnis, industri dan institusi pendidikan.
            Dalam mengkonversi ke pengukuran metrik dimensi peralatan persediaan, peralatan, perabaotan dan mesin kantor juga panjang dan lebar ruang kantor, yang saat ini dalam sistem Inggris, manajer kantor akan mendapatkan bantuan besar dari tabel konversi dalam Gambar 4-10.
Mempersiapkan Model Tata letak Kantor
Empat metode untuk mempersiapkan satu model tata letak kantor digambarkan dalam paragraf berikut:
  1. Metode pertama, ditunjukkan dalam Gambar 4-11 hal. 95,  menggunakan pola kertas berwarna dari semua peralatan seperti meja, kursi, arsip dan lemari besi. Setiap perabotan dan peralatan digambarkan dengan skala yang sama seperti rencana lantai untuk menjaga hubungan yang tepat ketika pola ditempelkan pada posisinya. Ini adalah metode termudah dan termurah untuk mengambarkan tata letak yang diusulkan.
  2. Metode Kedua, digambarkan pada Gambar 4-12 pada halaman 96, menggunakan pola plastis. Pola area menandakan ukuran dan bentuk peralatan dan simbol khusus yang digunakan untuk mempersiapkan diagram arus pekerjaan dalam kantor. Pola plastis tersedia dari kebanyakan pabrik dan distributor peralatan dan perabotan kantor.
  3. Metode ketiga menggunakan garis lantai digambar menggunakan skala, sebagaimana ditunjukkan Gambar 4-13 pada halaman 97. Permukaan atas dari papan ini dapat dibuat dari gabus sehingga model skala meja, kursi, sekat, tanaman, dan peralatan kantor dapat disematkan saat digabungkan. Setelah rencana dijelaskan, ia dapat digunakan sebagai dasar diskusi diantara eksekutif dan pekerja. Foto dapat dibuat sebagai acuan pembuatan.
  4. Metode Keempat (model simulasi kantor) bersandar pada konstruksi sebenarnya dari replika ukuran sebenarnya dari area kantor terpilih. Dalam replika kantor yang lengkap, eksekutif dan pekerja kantor dapat duduk dalam kantor mereka yang sebenarnya dan tahu lebih dahulu seperti apa ruang kerja mereka nanti. Mereka dapat menguji berbagai macam komponen yang disediakan oleh berbagai perusahaan. Warna dan tekstur dapai dinilai dan diuji bersama dalam proporsi dan pengaturan yang sama dimana pada akhirnya akan mereka digunakan. Metode ini, paling mahal dibanding yang lain, hanya mungkin terjadi jika sejumlah besar uang akan dibelanjakan pada ruang jumlah besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar